Selasa, 21 Februari 2012

SIFAT-SIFAT ORANG -ORANG MUKMIN YANG SEMPURNA

SIFAT-SIFAT ORANG-ORANG MUKMIN YANG SEMPURNA

Dengarkanlah perihal sifat-sifat orang-orang mukmin yang sempurna imannya sesuai kesaksian Allah sendiri terhadap mereka dan kemulian,derajat yang tinggi dan ampunan dosa-dosa serta rizki yang nikmat (mulia) yang Allah janjikan kepada mereka. Allah berfirman :
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ أُولَئِكَ هُمُ الْمُؤْمِنُونَ حَقًّا لَهُمْ دَرَجَاتٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَمَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ
Artinya:” Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhanlah mereka bertawakkal, (yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka. Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezki (ni`mat) yang mulia.(QS.AlAnfal :2-4)
Dalam ayat ini Allah SWT mensifati orang-orang mukmin yang sempurna imannya dengan lima kriteria :
1. Bahwa mereka apabila disebutkan nama Allah, janjinya, ancamannya, pahala dan siksanya maka hati mereka menjadi takut dan gemetar, sehingga mereka pun termotivasi melaksanakan tuntutan segala kewajiban dan meninggalkan segala bentuk larangan.
2. Bahwa mereka apabila dibacakan ayat-ayat Allah SWT mereka bertambah iman kepada Allah, semakin besar rasa takutnya kepada Allah, dan semakin besar pula harapannya terhadap rahmat yang dijanjikan Allah di sisiNya.
3. Bahwa mereka senantiasa bertawakal sepenuhnya kepada Tuhan mereka, yakni mereka bersandar sepenuhnya kepada Allah SWT dalam urusan agama dan dunia mereka, meraih tuntutan kebutuhan hidup mereka,mengambil manfaat dan menolak madlarat. Karena mereka mengetahui sepenuhnya bahwa Allahlah Tuhan mereka, pemilik mereka, pencipta mereka, yang memberi rizki kepada mereka dan mengatur segala urusan mereka dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.tak ada suatu pun di langit dan di bumi di luar kuasa diriNya, tak ada yang sanggup menghadirkan manfaat dan kebaikan kecuali Dia dan tak ada yang bisa menolak bahaya dan keburukan kecuali Dia.

Ayat tersebut menuturkan bahwa setelah Allah menuturkan kriteria- kriteria yang berkaitan “’A’malul Qolbiyah” atau aktivitas perbuatan hati, Dia mengiringi pula dengan kriteria-kriteria amal perbuatan kongkrit yang dilakukan anggota tubuh (‘A’malul Jawarih) . Allah mensifati mereka dengan kriteria-kriteria sebagai berikut :
1. Mereka menegakkan shalat yakni melaksanakannya pada waktu-waktunya di masjid dengan berjama’ah dan dengan memenuhi syarat-syaratnya, rukun-rukunnya, yang fardlu serta sunnah-sunnahnya sebagaimana yang Allah syari’atkan dan yang sesuai dengan yang dilaksanakan oleh Rasulullah SAW.
2. Bahwa mereka senantiasa menginfaqkan harta yang Allah karuniakan kepada mereka baik nafkah wajib (nafkah kepada anak-istri atau keluarga dan zakat) maupun nafkah sunnah (sedekah).
Dengan itu semua mereka meraih dan memiliki iman yang sempurna serta memperoleh derajat yang tinggi dan ampunan atas segala dosa-dosa mereka serta mendapat rizki yang nikmat di syurga naim .Dan itu adalah anugerah dan karunia Allah yang Ia berikan kepada siapa yang Dia kehendaki,Dan Allah adalah Dzat Pemilik keutamaan yang Agung.
Kemudian Allah SWT berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَجِيبُوا لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ
Artinya :” Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu.” (QS. A Anfal : 24 )
Allah SWT memerintahkan orang-orang mukmin untuk mengaktualisasikan iman mereka dengan memenuhi seruan Allah dan RasulNya lewat melaksanakan perintahnya dan menjauhi laranganNya. Ayat tersebut maksudnya,” Sambutlah dan tunaikanlah seruan Allah dan RasulNya, apabila menyerukanmu kepada suatu yang memberi kehidupan , keselamatan, kebahagiaan dan kesuksesan serta keberuntungan kamu sekalian.
1. Termasuk kategori menuaikan seruan Allah SWT dan RasulNya adalah mengaktualisasikan Tauhid dengan penuh ketulusan dan keikhlasan niat dan berbuat amal shalehah semata-mata untuk Allah SWT. Allah berfirman :
فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا
Artinya :” Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya"(QS . Al Kahfi : 110 ).
2. Melaksanakan shalat lima waktu tepat pada waktunya dengan berjama’ah, karena shalat adalah tiang agama dan rukum Islam terbesar setelah dua kalimat syahadat.Maka barang siapa menegakkannya berarti menegakkan agamanya dan barangsiapa menyia-nyiakannnya berarti merobohkan agama .Allah telah mewajibkan RasulNya SAW dan umatnya di malam Isra’ Mi’raj semula lima puluh kali sehari semalam kemudian Dia peringankan menjadi lima kali sehari yang sama pahalanya dengan lima puluh kali sehari.
Manfaat shalat tidak terhitung jumlahnya . Shalat adalah pencegah segala bentuk kekejian dan kemungkaran, penghapus dosa dan kesalahan, ia adalah cahaya lentera bagi pelakunya dan jalan lempang keselamatan baginya kelak di hari kiamat. Rasulullah SAW telah mendiskripsikan shalat tak ubahnya sungai yang senantiasa mengalir airnya, dimana apabila seseorang mandi di dalamnya lima kali sehari, sudah tentu segala kotoran akan hilang dan bersih., Kata Rasulullah SAW.
فكـذلك الصـلوات الخمس يمحو الله بهـن الخطايا (رواه البخارى ومسلم وغيرهما)
Artinya :” Maka demikian pula Sholat lima wkatu , Allah menghapus dengannya segala kesalahan (HR. Imam Bukhori dan Muslim dll)”
3. Termasuk menyambut dan memenuhi seruan Allah dan RasulNya adalah membayar zakat kepada pihak yang berhak menerimaka dari semua jenis harta benda yang wajib dizakati saat datang waktunya. Jenis harta benda yang wajib dizakati itu ada empat, yaitu;pertama, segala hasil bumi berupa bijih-bijian, buah-buahan dan segala harta pertambangan..Kedua, logam mulia , emas , perak dan segala bentuk koin yang punya nilai serupa atau terbuat dari keduanya. Wajib dikeluarkan empat persepuluhnya, jika telah lewat setahun dan telah mencapai nisabnya yakni senilai dua ratus dirham.Ketiga, binatang ternak lepasan baik berupa unta, sapi dan kambing jika telah mencapai nisab dan lewat satu tahun.Keempat, segala bentuk komoditas perdagangan, yaitu segala komoditas yang dijual-belikan guna meraih keuntungan komersial, wajib dikeluarkan zakatnya sebesar empat persepuluh nilai komuditasnya, apabila telah lewat setahun dan nilai jumlah komuditasnya telah sampai nisabnya.Allah berfirman :
وَالَّذِينَ يَكْنِزُونَ الذَّهَبَ وَالْفِضَّةَ وَلَا يُنْفِقُونَهَا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَبَشِّرْهُمْ بِعَذَابٍ
أَلِيْمٍ
Artinya :” Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih,” (QS At Taubah : 34-35)
Rasulullah SAW bersabda :
مَا مِنْ صَاحِبِ ذَهَبٍ وَلا فِضَّةٍ لا يُؤَدِّي مِنْهَا حَقَّهَا إِلا إِذَا كَانَ يَوْمُ الْقِيَامَةِ صُفِّحَتْ لَهُ صَفَائِحُ مِنْ نَارٍ فَأُحْمِيَ عَلَيْهَا فِي نَارِ جَهَنَّمَ فَيُكْوَى بِهَا جَنْبُهُ وَجَبِينُهُ وَظَهْرُهُ كُلَّمَا بَرَدَتْ أُعِيدَتْ لَهُ فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ خَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ
Artinya :”Tidaklah seorangpun pemilik emas dan perak yang tidak membayar zakatnya melainkan pada hari kiamat nanti dibuatkan untuknya setrika dari api yang dipanaskan di neraka jahanam, lalu disetrikakan pada lambungnya, dahinya dan punggungnya, setiap kali setrika itu dingin, maka dipanaskan kembali lalu disetrikakan padanya lagi di hari kiamat yang satu hari lamanya menyamai 50.000 tahun (dibanding hari di dunia (HR. Bukhori Muslim)
Beliau juga bersabda :

مَنْ كاَنَ لَهُ مَا لٌ فَلَمْ يـُؤَدِّ زَكَا تَهُ مُثِّلَ لَهُ يـَوْ مَ القِيَا مَةِ شُجَاعًا اَقْـرَعَ (نوع من الحيـات ) يُطَوِّقُـهُ يـَوْمَ القِيَامـَةِ فَيـَأْخُـذُ بِلَهْـزَمَتَيـْهِ ( يعنى شَدَقَيْهِ) َفيَقُوْلُ أَنَا مَالُكَ أَ نَا كَـنْـزُكَ ثـُمَّ قَرَأ َ قَوْلَهُ تعالى : وَلاَ يَحْسَبَنَّ الَّذِيْنَ يَـبْخَلُونَ ِبمَا آَتَاهُمُ الله ُمِنْ فَضْلِهِ هُـوَ خَيـْرًا لَهُـمْ بَلْ هُـوَ شَرٌّ لَهُـمْ سَيُطَوَّقُوْنَ مَا بَخِلُوا بِهِ يـَوْمَ القِيَا مَـةِ
Artinya :Barangsiapa mempunyai harta benda dan enggan membayar zakatnya maka hartanya akan dijelmakan menjadi ular naga bertanduk yang melilit tubuhnya kemudian mematukinya dengan kedua rahangnya, kemudian berkata,”Aku adalah harta bendamu aku adalah harta simpananmu. Lalu Rasulullah membacakan firman Allah SWT “ Janganlah orang-orang yang kikir dengan karunia yang Allah berikan kepada mereka mengira bahwa itu baik bagi mereka sebaliknya itu adalah lebih jelek baginya karena mereka akan dikekang dan dililit dengan apa mereka kikir kelak di hari kiamat” (HR. Bukhori Muslim).
4.Termasuk realisasi menyambut seruan Allah dan Rasulnya berbakti kepada kedua orang tua dan menjalin tali persaudaraan. Allah berfirman :
وَباِ لْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا
Artinya:” Dan berbaktilah kepada kedua orang tuamu”
Rasulullah SAW sendiri bersabda :
رضى الله فى رضاء الوالدين وسخط الله فى سخط الوالدين
Artinya :” Keridloan Allah terletak pada keridlaan kedua orang tua dan kemurkaan Allah dalam kemurkaan kedua orang tua.” (Hadis diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, Ibnu Hibban, dalam Shahihnya dan Imam Hakim dan mereka berkata, ini adalah hadist shahih menurut syarat Imam Muslim.)
Dan juga Allah SWT:
فَهَلْ عَسَيْتُمْ إِنْ تَوَلَّيْتُمْ أَنْ تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ وَتُقَطِّعُوا أَرْحَامَكُم أُولَئِكَ
الَّذِينَ لَعَنَهُمُ اللَّهُ فَأَصَمَّهُمْ وَأَعْمَى أَبْصَارَهُمْ
Artinya :” Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan? Mereka itulah orang-orang yang dila`nati Allah dan ditulikan-Nya telinga mereka dan dibutakan-Nya penglihatan mereka.”(QS. Muhammad : 22-23 )
5. Dan juga berbuat baik terhadap tetangga, yang mereka itu ada tiga varian; pertama, tetangga seagama sebagai seorang muslim juga seorang kerabat dekatnya. Ia ini mempunyai tiga hak yaitu hak umumnya sebagai muslim, hak ketetanggaan dan hak kekerabatan.Kedua,tetangga seagama sebagai seorang muslim, yang mempunyai dua hak; hak ketetanggaan dan hak sebagai sama-sama seorang muslim. Ketiga, tetangga Kafir (yakni yang tak seagama) yang hanya mempunyai satu hak, yaitu hak ketetanggaan.Rasulullah SAW bersabda :
مازال جبـريل يـوصينى بالجار حتى ظننت أنـه سيورثــه
Artinya :”Jibril tak henti-hentinya memberi pesan padaku untuk berbuat baik kepada tetangga hingga aku mengira ia akan memberi hak mewarisi harta kepadanya.”(HR. Bukhori , Muslim dan para perawi lainnya)
Dan beliau juga bersabda :
من كان يؤمن با لله واليوم الاخـر فليكـرم جاره وفى رواية فلا يـؤذى جاره
Artinya :”Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaknya memuliakan tetangganya” dan dalam riwayat lain, “Maka janganlah mengganggu tentangganya.”
Kesemua itu menuntut kita memberikan perlakuan baik,menghindarkan dari gangguan yang membahayakan dirinya, bersabar atas prilakunya serta menyikapi keburukan prilakunya dengan sikap yang baik.
6. Termasuk menuaikan seruan Allah dan Rasulullah adalah berkata benar, menunaikan amanah dan setia kepada janji. Dan ini semua merupakan sebagian sifat-sifat orang-orang mukmin.Allah berfirman:
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِين
Artinya :” Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.”(QS. At Taubah :119 ).
Rasulullah SAW juga bersabda :
إن الصدق يهـدى إلى البـر وإن البـر يهـدى إلى الجنـة (متفق عليه)
Artinya :” Sesungguhnya kebenaran / kejujuran menunjukkan ke jalan kebajikan dan sesungguhnya kebajikan mengantarkan ke pintu syurga.” ( Hadis mutafaqun alaih)
Dan Allah SWT berfirman :
وَالَّذِينَ هُمْ لأَمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ
Artinya :” Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya,” (QS. Al Mukminun : 8).
Kebalikan sifat-sifat ini adalah termasuk sebagian dari karakter-karakter orang-orang munafik.Sesungguhnya bila berbicara senantiasa berdusta, apabila berjanji menyalahi dan jika dipercaya berkhianat.Sebagaimana yang disabdakan Rasulullah SAW.
أية المنافق ثـلاث إذا حدث كذب وإذا وعـد أخلف وإذا أ ؤ تـمن خـان
Artinya :” Tanda –tanda orang munafik ada tiga; apabila berkata berdusta, apabila berjanji menyalahi dan apabila dipercaya berkhianat.” (HR. Bukhori Muslim)
7. Termasuk menunaikan seruan Allah dan RasulNya adalah berpaling dari segala bentuk perbuatan dan perkataan yang tak berguna serta nyanyian , sebagaimana predikat yang Allah lekatkan pada orang-orang mukmin dalam firmanNya. Yakni orang-orang mukmin memperoleh keberuntungan. Mereka antara lain mempunyai kriteria sebagai berikut.
وَالَّذِينَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُونَ
Artinya :” dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna”(QS. Al Mukminun : 3)
Dan firmanNya.:
وَإِذَا سَمِعُوا اللَّغْوَ أَعْرَضُوا عَنْهُ
Artinya :” Dan apabila mereka mendengar perkataan yang tidak bermanfaat, mereka berpaling daripadanya”(QS. Al Qoshosh: 55).
Juga dalam firmanNya :
وَإِذَا مَرُّوا بِاللَّغْوِ مَرُّوا كِرَامًا
Artinya :” dan apabila mereka bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka lalui (saja) dengan menjaga kehormatan dirinya.”
Yakni mereka yang menjaga kehormatan dirinya dari mendengar laghwan (permainan), suatu kata yang merepresentasikan segala bentuk perkataan yang tidak ada manfaatnya dan kebaikannya sama sekali baik berupa ghibbah (mempergunjingkan orang lain), mengadu domba, membuat kebohongan, berkata dusta , atau mencaci-maki. Nyanyian dan mendengarkannya hukumnya adalah haram, baik pelantun lagu atau nyanyian itu laki-laki ataupun perempuan. Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah dalam kitab Ighotsatil lahfaf minmasyoidishaithan berkata, “ Diantara tipu-tipu daya dan perangkap musuh Allah yang banyak digunakan untuk memperdayai orang yang punya keterbatasan dibidang ilmu, kemampuan berfikir dan agamanya adalah kesenangan mendengar suara siulan, tepuk tangan dan nyanyian dengan alat-alat haram yang dapat memalingkan hati dari Al Qur’an dan membuatkan asyik dalam kefasikan dan kemaksiatan. Nyanyian adalah Qur’an (bacaan populer) syaitan, tabir dinding tebal, hijab dari Dzat Yang Maha Rahman. Ia adalah mantera penghipnotis yang merangsang perbuatan liwath, dan perbuatan zina, yang ditiupkan oleh syaitan pada jiwa-jiwa yang suka kebatilan dan tampak terasa indah di mata mereka karena penuh tipu dayanya. Lantaran wahyu dan inspirasi yang syaetan diwahyukan kepada mereka dengan berbagai varian kebatilan yang mirip kebajikan ini, maka Al Qur’an pun ditinggalkan .Hingga pada akhir urainnya, ia mengatakan,” Nyanyian syaithan semacam ini sangat jauh berseberangan dengan nyanyian Sang maha Rahman.” Nyanyian ini dalam syariat memiliki kurang lebih tujuh belas nama dan predikat. seperti disebut dengan nama Al lahwun, al laghwu(permainan), al bathil(kebatilan), az Zaur (kepalsuan), ruqyatuz zina (mantera perbuatan zina), mizmarus syaithan(seruling syetan) , as Sumud (nyanyian) dan lain sebagainyanya.
أسماؤه دلت على اوصافه # تبا لذى الاسماء والاوصاف
Nama-namanya telah mencerminkan sifat dan karakternya Maka celakalah yang penyandang nama dan karakter – karakter ini.
Al Walid bin al Yazid dari bani Umayah pernah berkata,” Wahai Bani Umayah hindarilah olehmu dari nyanyian, karenaya nyanyian itu akan banyak mengurangi rasa malu dan membangkitkan syahwat serta merusak jiwa muru’ah (jiwa kesatria), ia tak ada bedanya dengan khomer dan punya pengaruh negatif seperti efek yang diakibatkan mabuk, bila kamu sekalian terpaksa melakukan maka jauhilah wanita,karena nyanyian adalah perangsang perbuatan zina” . Imam Ibnul Qoyyim berkata,” Tidak perlu disanksikan lagi bahwa setiap laki-laki yang punya jiwa ghirah (kecemburuan) selalu menjauhkan istri dan anaknya mendengarkan segala bentuk nyanyian dan berbagai faktor yang menimbulkan kecurigaan dan prasangka, mengingat bawaan wanita sangat mudah terpengaruh dan terletup emosi perasaannya dengan suara. Terutama suara itu berasal senandung nyanyian dan lagu maka efek negatifnya nampak dari dua sisi, yaitu aspek suara itu sendiri, dan aspek makna yang termuat didalamnya.Betapa banyak wanita terhormat, lantaran hanya pengaruh nyanyian dan lagu menjadi pelacur. Tidak sedikit pula laki-laki terhormat karena lagu dan nyanyian menjadi budak nafsu. Serta tidak sedikit pula laki-laki yang semula kuat kecemburuannya lantaran nyanyian dan lagu menjadi punya reputasi buruk diantara sesamanya.
Ibnu Mas’ud ra berkata,” Nyanyian menumbuhkan jiwa kemunafikan dalam hati sebagaimana air menumbuhkan tanam- tanaman.Ini adalah pernyataan yang berasal dari orang yang mengetahui betul dampak negatifnya nyanyian dan segala akibatnya Oleh karena itu tidak seorang pun yang terbiasa mendengar atau mendendangkan nyanyian melainkan tanpa ia sadari hatinya telah terjangkiti penyakit nifak (kemunafikan). Persoalannya, karena nyanyian adalah Qur’an (bacaan populer) syaetan dan naif sekali bila bacaan profan(kotor) semacam ini menyatu dengan Al Qur’an (bacaan suci) Yang Maha Rahman di hati seorang hamba Allah. Ia juga mengatakan,” Adapun mendengarkan senandung nyanyian baik dari seorang penyanyi wanita atau laki-laki bujangan maka jelas merupakan bentuk perbuatan yang sangat diharamkan dan merusak nilai-nilai agama.”
Imam Syafi’I rahimahullah berkata,” Dan pemilik biduan wanita jika mengundang dan mengumpulkan orang banyak untuk mendengarkan nyanyiannya, maka dihukum seperti safih (orang tolol yang tidak memiliki kecakapan hukum) yang kesaksiaanya ditolak.” Bahkan ia menegaskan pendapatnya dengan menyatakan,” Orang seperti itu jelas-jelas germo.Maka barang siapa melakukan seperti itu maka jelas tak ubahnya ia seperti germo” Imam Syafi’i menganggap pemilik (manajer) penyanyi wanita sebagai safih (orang tolol) lagi fasiq, karena mengundang orang banyak pada kebatilan dan barang siapa mengajak orang kebatilan maka jelas ia orang tolol lagi fasik.
8. Termasuk menyambut seruan Allah dan RasulNya adalah menghindari melukis setiap makhluk yang bernyawa. Banyak kita dapati hadis shahih yang menuturkan ancaman bagi para pelukis tersebut bahwa mereka adalah orang yang paling berat siksanya kelak di hari kiamat dan sesungguhnya setiap pelukis masuk neraka, para pelukis mendapatkan laknat karena apa yang mereka lukis merupakan sebab-sebab pemicu fitnah dan menyerupai ciptaan Allah serta media kemusyrikan sebagaimana yang pernah terjadi pada masa kaum Nuh.
9. Kategori menunaikan seruan Allah dan RasulNya adalah menjauhi minum segala yang memabukkan dan memakai segala bentuk obat terlarang. (narkoba) demikian juga merokok, karena barang-barang itu termasuk barang-barang kotor yang diharamkan lantaran membahayakan agama, merusak akal pikiran, kesehatan, menyia-nyiakan harta,menimbulkan bau yang kurang sedap yang menggangu orang yang tidak memakainya. Haram hukum bagi seorang muslim membakar dirinya, menyiksa dirinya, menghilangkan akal pikirannya. Allah berfirman :
ولا تقتلو ا انفسكم إن الله كان بكم رحيما
Artinya :” Dam janganlah kamu sekalian membunuh diri kamu sendiri, sesungguhna Allah maha Penyayang kepada kamu sekalian.”(QS. An Nisa’ : 29)
ولا تلقوا بأيد يكم إلى التهلكـة
Artina :” Dan janganlah kamu sekalian mencampakkan dirimu sendiri pada kebinasaan.” (QS. Al Baqoroh : 195 )
Para ulama menuturkan haramnya minum minuman keras ini karena empat factor utama , yaitu :
1. Minuman keras dan obat terlarang merupakan unsur materi yang dapat menghilangkan kesadaran dan ingatan serta mengurasngi daya stamina tubuh.Rasulullah SAW melarang segala hal yang memabukkan dan mengurangi daya stamina tubuh (membuat kelesuan tubuh).
2. Sangat membahayakan bagi kesehatan, sepanjang efek negatif semacam itu masih melekat maka haram hukumnya memakainya.
3. Baunya sangat mengganggu orang- orang di sekitar pemakai yang tidak memakainya, padahal mengganggu dan menyakiti saudara muslim adalah haram.
4. Minum minuman keras dan memakai obat terlarang suatu bentuk sikap berlebih –lebihan dan pemborosan . Allah SWT tidak menyukai orang-orang yang berlebihan-lebihan dan juga menuturkan dalam kitabnya bahwa orang-orang yang boros adalah saudara-saudara syaitan. Di samping itu minum minuman keras dan memakai obat terlarang juga sangat menyia-nyiakan harta.
10. Termasuk menyambut seruan Allah dan RasulNya adalah berpaling serta menjauhi mempergunjingkan kejelekan orang lain dan mengadu domba. Allah SWT berfirman :
ولا يغتب بعصكم بعضا
Artinya :” dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain.”(QS. Al Hujurat : 12 ).
Dan didalam hadis Rasulullah bersabda :
من كان يؤمن با لله واليو م الاخر فليقل خيرا او ليصمت (رواه البخارى )
Artinya :” Barang siapa beriman kepada Allah dan hari Akhir maka hendaknya berkata yang baik atau lebih baik diam. (HR. Bukhori.)
Dan juga bersabda :
الغيبة اشـد من الزنا قيل وكيف ذلك ؟ قال أن الرجل يـزنى ثم يتوب فيتوب الله عليه وأن صا حب الغيبة لا يغفـر له حتى يغفـر له صاحبـه (رواه ابن ابى الدنيا والطبرانى فى الاوساط والبيهقى)
Artinya :” Ghibah (mempergunjingkan keburukan orang lain) adalah lebih berat dari pada perbuatan zina , salah seoran sahabat bertanya;” Bagaimana keberadaan sedemikian itu ? “ Sabda beliau ,” Bahwa seseorang bila berbuat zina, lalu mau bertaubat, boleh jadi Allah menerimba tobatnya. Sementara pelaku ghibah tidak akan mendapat ampunan sebelum orang yang dipergunjingkan memberi maaf. (HR. Ibnu Abi Dunya, Thabrani dalam kitab Ausath dan Imam Baehaqi )
Dalam hadis lain beliau bersabda:
أن ثلث عذاب القبـر من الغيبة وثلث من النميمة وثلث من عدم التنـزه من البول
Artinya :” Sesungguhnya sepertiga siksa kubur itu akibat dosa ghibah , (mempergunjingkan kejelekan orang lain, sepertiganya lagi dari akibat dosa suka mengadu domba dan sepertiga selebihnya akibat kurang memperhatikan masalah kesucian habis buang air kecil.
Dari Rasulullah SAW bahwa beliau bersabda:
لمَاَّ عُرِجَ بـِىْ مَرَرْتُ بِقَوْمٍ لَهُـمْ أَظْـَفارٌ مِنْ نُحَاسٍ يَخْمِشُوْنَ وُجُوْهَهُمْ وَصُدُوْرَهُمْ فَقُـلْتُ مَنْ هَـؤُلاَءِ يَا جِبْرِيْلُ قَالَ هَـؤُلاَءِ الَّذِيْنَ يَأكُلُونَ لحُـُوْمَ النَّاسِ وَيَقَعُوْنَ فِى اَعْرَاضِهِـمْ(رواه ابو داود)
Artinya :Tatkala malam aku dimikrajkan aku lewat dan menjumpai suatu kaum yang memiliki kuku panjang seperti tembaga,mereka mencakar-cakar wajah mereka dan dada mereka,maka aku katakan, “ Mereka itu siapa wahai Jibril, jawabnya, mereka adalah orang-orang yang suka makan daging sesamanya ( mempergunjingkan keburukan orang lain) dan menjatuhkan kehormatan mereka. ( HR. Abu Daud ).
Dan pada Hari Raya Nahr ( kurban) , di waktu haji Wada’ di Mina beliau bersabda :
أن دماءكم وأمـوالكم وأعراضكم عليكم حـرام كحرمة يو مكم هـذا فى شهـركم هـذا فى بلـدكم هـذا
Artinya:” Sesungguhnya darah-darah kamu sekalain (jiwa-jiwa kamu ) dan hartamu serta kehormatanmu adalah haram bagimu sekalian sebagaimana mulianya hari kamu sekalian di bulan ini dan di negeri ini.”(HR. Imam Bukhori dan Imam Muslim)
Beliau juga bersabda :
أتدرون من المفلس قالوا المفلس فينـا من لا درهـم له ولا متـاع فقال المفلس من أمتى من يأت يوم القيامة بصلاة وزكاة وصيام وحج فيأتى وقد شتـم هـذا وضرب هـذا وأخـذ مال هـذا ونبش عن عرض هـذا فيـؤخـذ لـهذا من حسناته ولهـذا من حسناته فان فنيت حسناته قبل أن يقضى ما عليه أخـذ من خطاياهم فطرحت عليه ثم طرح فى النار
Artinya:” Tahukah kamu sekalian siapakah orang pailit itu ? jawab para sahabat ,” Orang pailit menurut kita adalah orang yang tidak memiliki dirham dan harta kekayaan .” sabda beliau ,” Orang pailit dari umatku adalah orang yang datang kelak di hari kiamat dengan amalan shalat, zakat, puasa dan hajinya tetapi di sisi lain ia juga membawa amal perbuatana buruknya, ia pernah mencaci maki orang ini, memukul orang itu,mengambil harta orang ini, dan membuka aib atau mempergunjingkan aib si anu ini. Maka diambil dan dikortinglah sebagian kebajikan yang pernah ia lakukan diberikan untuk si anu ini (yang didzalimi) dan dari sebagian kebajikannya lagi untuk si anu ini,maka apabila semua kebajikan telah habis untuk menutupi semua amal perbuatan buruknya sebelum memperoleh keputusan, maka diambilkan semua beban kesalahan mereka (orang-orang yang didzalimi) lalu dibebankan di pundaknya, baru kemudian dilemparkan ke neraka.”(HR. Abu Daud )
Beliau juga bersabda :
أن الرجل ليـؤتى كتابـه منشورا فيقول يا رب أين حسـنات كـذا وكـذا عملتـه فيقال محيت با عتـيابك الناس
Artinya :” Sesungguhnya seseorang niscaya akan diberikan buku catatan amal perbuatannya dengan terbuka lalu ia berkata,” Wahai Tuhan dimana amal-amal kebajikan ini dan itu yang pernah aku lakukan. “ Lalu dikatakan, “ Engkau telah hapus dengan perbuatanmu mempergunjingkan keburukan sesamamu.”(HR. Al Ashbahany ).
10. Termasuk bentuk menunaikan perintah Allah dan RasulNya adalah memanjangkan jenggot dan memendekkan kumis . Rasulullah SAW bersabda :
اعفوا اللحى واحفوا الشوارب خالفوا المشركين ليس منا من تشبـه بغيرنا
Artinya : “ Biarkanlah jenggot-jenggot kamu sekalian tumbuh panjang menjuntai dan cukur pendekkan kumismu sekalian, bedakanlah identitas kamu sekalian dari orang-orang musyrik, karena tidak tergolong umatku orang yang menyerupai golongan selain golonganku. (HR. Bukhori Muslin dan perawi lainnya).
لا تشبهـوا با ليهـود ولا النصارى من تشبـه بقوم فهـو منهم
Artinya :” Jangalah kamu sekalian menyerupai orang-orang Yahudi dan orang –orang nasrani. Barang siapa menyerupai suatu kaum maka ia termasuk golongan mereka.(HR. Imam Ahmad, Abu Daud dan lainnya)
Mencukur jenggot akan memperburuk raut wajah, mengurangi ketampanan muka serta menyalahi titah dan petunjuk Rasulullah SAW., berpenampilan mirip orang Majusi, orang Yahudi dan orang-orang kafir di satu sisi serta menyerupai penampilan kaum wanita di sisi lain dan berserupaan dengan wanita termasuk kategori tahannus (berprilaku feminim) . Dalam hadis dituturkan:
لعن رسول الله صلى الله عليه وسلم المتخنـثين من الرجال والمترجلا ت من النساء
Artinya :” Rasulullah SAW melaknati kaum laki-laki yang berprilaku kewanita-wanitaan (feminim) dan wanita-wanita yang berperangai kelaki-lakian (mesculine)”
Wahai kaum muda muslim janganlah anda mudah terperdaya dengan banyaknya orang-orang yang menyimpang di masa ini dan jangan anda tinggal kebenaran lantaran sedikitnya jumlah orang yang melaluinya serta janganlah hanyut dalam arus kebatilan dengan banyaknya orang yang binasa karenanya.Allah berfirman :
وَإِنْ تُطِعْ أَكْثَرَ مَنْ فِي الْأَرْضِ يُضِلُّوكَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ إِنْ يَتَّبِعُونَ إِلَّا الظَّنَّ وَإِنْ هُمْ إِلَّا يَخْرُصُونَ
Artinya :” Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).” (QS. Al ‘An’am : 116)
لاَ تَكُونُوْا إِمَّعَـهُ تَقُوْلُوْنَ إِنْ أَحْسَنَ النَّاسُ أَحْسَنـَّا وَإِنْ ظَلَمُـوْاظَلَمْـنَا وَلَـكِنْ وَطِّـنُوْا أَنْـفُسَكُمْ إنْ أَحْسَنَ النَّاسُ أَنْ تُحْسِنُوْا وَإنْ أَسَـاؤُا فَلاَ تَظْلِمـُوْا (رواه الترمذى قال الالبانى باسناد فيه ضعف وقد صح عن بن مسعود موقوفا)
Artinya:” Janganlah kamu sekalian berprinsip hidup imma’ah ( sekiranya ia demikian ) yakni kamu berkata,jika orang- orang berbuat baik atau berlaku baik kepada kami maka kami pun akan berlaku baik pula pada mereka,dan jika mereka berbuat dzalim kepada kami, maka kami pun berbuat dzalim serupa.Tetapi tanamkan di dalam hatimu sekira orang-orang berbuat baik kamu sekalian akan berlaku baik pula pada mereka dan bila mereka berbuat buruk maka jangan pula mengimbangi berbuat dzalim serupa kepada mereka.(HR Turmidzi,Imam Al Bany mengomentari sanad hadis ini lemah tetapi shahih melalui jalur sanad Ibnu Mas’ud dengan riwayat mauquf) .
12. Memperbanyak ingat mati dan berbekal diri dengan amal – amal sholeh. Rasulullah bersabda:
اكثـروا ذكر هاذم اللـذات الموت
ِِِArtinya :” Perbanyaklah kamu sekalian ingat perusak kenikmatan,yakni kematian.”
Demi Allah, sesungguhnya salah seorang diantara kita tidak mengetahui hingga kapan jamnya akan masih terus berdetak. Ia tidak mengetahui pula kapan ajalnya datang menjemputnya pagi atau sore hari,. Ia tidak ia tahu pula bila ia dapati ia masih hidup di pagi hari ini adakah ia akan bisa hidup hingga sore nanti atau tidak . Bila ia mendapati dirinya masih hidup di sore hari masihkah ia akan menjumpai dirinya hidup hingga pagi harinya atau tidak. Berapa banyak orang yang tidur dalam keadaan sehat wal afiat di malam hari dan ternyata tiba-tiba di pagi harinya terdengar berita kematiannya. Tidak sedikit orang yang keluar meninggalkan rumah tempat tinggalnya kembali ke rumahnya tinggal namanya dan jasad beku yang ditandu dan dipikul orang. Berapa banyak sudah orang pergi melancong , pulamg tinggal nama dan tak dapat pulang lagi.Betapa banyak orang berbuat kemaksiatan mati dalam kemaksiatan yang dilakukannya dan menghadap keharibaan Tuhannya saat larut dalam kemaksiatan. Untuk itulah mari kita bertaubat kepada Allah semampang kesempatan luas masih ada dalam umur kita, selama ada waktu tersisa, dan sepanjang kita dapat berbuat amal dan bertaubat sebelum datang waktu kita tidak sanggup berbuat lantaran terhalang oleh sakit dan kematian. Jika manusia mati terputuslah semua amalnya kecuali tiga perkara; shodaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak sholeh yang mau mendoakan dirinya. Bila seseorang mati maka ia telah beralih dari alam dunia menuju alam akherat, dan pos pertama menuju alam akherat adalah alam kubur yang mungkin akan menjadi sebuah taman dari taman-taman syurga atau jurang dari jurang neraka . Rasulullah SAW konon memohon perlindungan dalam do’a yang beliau panjatkan dari siksa kubur hingga tiga kali dan dan memerintahkan orang muslim memohon perlindungan dari siksa kubur di setiap sholatnya dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Muslim.
Wahai saudara- saudaraku , betapa banyak nasehat kita dengar demikian pula tidak sedikit para da’i menasihati kita,tetapi semua peringatan dan nasehat-nasehat ini berlalu bisa kemungkinkan menjadi hujjah kebaikan kita bila kita mau mengamalkannya dan hujjah yang menyengsarakan kita (bila enggan mengamalkan). Oleh karena itu berhati-hatilah janganlah seperti sikap orang-orang musyrik dan orang-orang munafik yang mereka berkata,kami mendengar padahal sebenarnya mereka menutup telinganya enggan mendengarkannya, mereka adalah orang-orang yang berkata,” Kami mendengar dan kami pun mendurhakai. Allah SWT telah memberitakan perihal tabiat karakter orang-orang mukmin, bahwa mereka senantiasa berkata,sami’na wa atho’na ( kami mendengar dan kami pun mentaatinya). Allah berfirman :
إِنَّمَا كَانَ قَوْلَ الْمُؤْمِنِينَ إِذَا دُعُوا إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ أَنْ يَقُولُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
Artinya :” Sesungguhnya jawaban orang-orang mu'min, bila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan." "Kami mendengar dan kami patuh." Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.”(QS. An Nur : 51)
Allah SWT memberi peringatan kepada kita agar jangan berprilaku dengan prilaku orang-orang Yahudi yang diperintah mengamalkan ajaran Taurat lalu mereka enggan melaksanakannya yang mereka tak ubahnya seperti keledai yang mengangkut kitab-kitab dengan kapasitas besar tetapi tak mampu mengambil fungsi dan manfaatnya. Demikian halnya tak jauh berbeda dengan mereka ini, seorang yang senantiasa membaca Al Qur’an tetapi ia tak mau mengamalkan ajaran dan pesan yang termuat di dalamnya,ia gemar mempelajari hadis-hadis Rasulullah dan mengetahui betul segala perintah dan larangannya tetapi ia membuang, menentang serta melanggarnya sendiri.Padahal Rasulullah telah bersabda:
لا يؤمن احدكم حتى يكون هـواه تبعا لما جئت به .
Artinya :” Tidaklah beriman salah seorang diantara kamu sekalian sebelum hawa nafsunya mengikuti ajaran aku bawa. “
Imam Nawawi berkomentar,” Ini adalah hadis shahih.”
Kami mohon kepada Allah SWT semoga menjadikan kita dan anda sekalian dalam golongan ahli bushro (yang memperoleh jaminan kabar gembira) yang senantiasa senang mendengarkan ucapan dan petunjuk lalu sanggup mengikuti yang terbaik.Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam dan salawat dan salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW , keluarga dan para sahabatnya hingga datangnya hati pembalasan.

0 komentar:

 
Template designed by Liza Burhan